![]() |
Resep olahan ayam potong So Good ala Moma |
Ayam hampir menjadi menu wajib dalam keluarga kami.
Ini penting, terkait persoalan daya tahan tubuh dan daya tahan kantong.
Makanya, aneka resep olahan ayam menjadi salah satu prioritas saya. Umh, mimpinya
sih gitu, hehehe
Tetapi sebelum saya membahas soal resep ayam potong
So Good yang praktis dan yummy, izinkanlah saya curcol sejenak soal kisah ayam
potong ini. Yayaya?
Iya aja deh yaaa...
Tahukah, Mom? Tadinya, saya paling ogah
beli ayam potong yang didinginkan. Ngapain
beli ayam potong dingin. Toh, ayam potong yang lewat lebih segar dan terjamin,
pikir saya. Iya. Belasan tahun saya berpikir seperti itu. Maka nggak heran
kan bila saya punya tukang ayam potong langganan?
Punya tukang ayam potong langganan itu memang
menyenangkan loh. Selain nggak perlu menawar harga, saya juga sudah meminta
kepastian darinya, bahwa ia memotong setiap ayam dengan menyebut asma Allah. Bismillahi Allahu Akbar. Hei, nggak mau
kan ya, beli bangkai ayam? Ayam yang dipotong tanpa menyebut nama Allah Swt.
Itu salah satu alasan penting.
Hingga akhirnya saya menemukan beberapa alasan penting lainnya. Dan ternyata kontradiksi. Seperti saya salah, ketika berpikir bahwa ayam potong yang dibawa tukang ayam keliling itu lebih baik dan lebih segar dari pada ayam potong yang didinginkan.
Hingga akhirnya saya menemukan beberapa alasan penting lainnya. Dan ternyata kontradiksi. Seperti saya salah, ketika berpikir bahwa ayam potong yang dibawa tukang ayam keliling itu lebih baik dan lebih segar dari pada ayam potong yang didinginkan.
Saya menemukan
fakta, setelah membaca tulisan teman saya, Triani Retno, tentang ayam potong. Bahwa
ayam yang baik itu bukan yang masih hangat. Melainkan yang didinginkan pada suhu kurang dari 4 derajat celcius. Karena pada kondisi ini tidak memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang.
Lalu saya membayangkan ayam potong yang sudah dibawa muter-muter oleh Si Abang Tukang Ayam. Berapa banyak bakteri dan kuman yang menempel? Berapa banyak lalat yang hinggap dan menitipkan telurnya? Maka wajar kan, ya? Bila ayam yang tidak didinginkan menjadi cepat bau. Tentu karena mikroorganisma yang berkembang dalam daging ayam tersebut. (Hiiih...)
Lalu saya membayangkan ayam potong yang sudah dibawa muter-muter oleh Si Abang Tukang Ayam. Berapa banyak bakteri dan kuman yang menempel? Berapa banyak lalat yang hinggap dan menitipkan telurnya? Maka wajar kan, ya? Bila ayam yang tidak didinginkan menjadi cepat bau. Tentu karena mikroorganisma yang berkembang dalam daging ayam tersebut. (Hiiih...)
Dan, ya... saya akui, kadang punya tukang ayam
langganan bisa juga menyebalkan. Misal, dia lewat begitu saja tanpa mampir, padahal
kita sedang nanggung dengan aktivitas dapur.
Atau, ditunggu-tunggu sampai siang nggak nongol-nongol juga. Ini kan bikin baper. Dan lebih baper
lagi ketika dia mampir, ternyata jatah belanja nggak cukup buat beli ayam
(eaa.. baper maksimal ini sih xixixi).
Jadi ketika waralaba dekat rumah menyediakan ayam potong dingin yang segar, saya merasa tertarik untuk mencoba. Ok, saya mulai memperhatikan cooler penyimpanan ayam potong So Good.
Dingin. Nggak ada lalat yang berkeliaran. (Ya, iya atuh ibuu...) Ada sertifikat halal MUI. Yess. Lalu ketika saya coba menekan daging ayam yang
sudah di- packing. Aih, menul-menul.
Berarti segar dong. Cek tanggal kadaluarsanya. Okey masih bagus. Pilih-able banget kan ya?
Oya, Mom, saya hampir selalu memilih bagian dada
bila ingin menyimpan ayam potong di lemari pendingin. Karena bagian dada yang
paling banyak dagingnya. Paling gampang untuk diolah. Enaknya ayam potong SoGood, kita bisa memilih sesuai dengan kebutuhan kita. Ada yang di- packing separuh, ada bagian dada saja, bagian paha dan sayap atau
satu ekor ayam utuh.
Sementaraa... kalau beli di tukang ayam langganan,
kita nggak bisa memilih dadanya saja. Mau nggak mau kita juga harus membeli
bagian sayap dan kepala. Padahal saya paling nggak suka bagian sayap dan
kepala, bingung mengolahnya.
![]() | |
Sedia ayam potong So Good di lemari pendingin |
Pasca membeli, saya tidak langsung mengolah ayam
potong itu. Biasanya saya simpan di freezer. Menunggu saat yang tepat untuk
mengolahnya. Biasanya sih, kalau kepepet
waktu dan malas keluar rumah. Daging ayam itu jadi pilihan. Dengan resep yang
sederhana, saya menyulapnya menjadi menu spesial yang digandrungi seluruh
anggota keluarga.
Mau tahu? Ini dia...
Resep Ayam Potong So Good Yummy dan Praktis : Olahan Ayam Ala Moma
Bahan :
![]() |
Bahan-bahan yang disiapkan |
400 gr daging
ayam potong segar So Good (Segernya
beneran loh, soalnya di bagian bawang dilengkapi dengan gel yang berfungsi
untuk menjaga kesegaran daging dalam kemasan)
5 siung bawang merah
3 siung putih
½ siung bawang bombay
2 buah wortel ukuran sedang (potong korek api) (note : saya biasa menggunakan sayuran apa
saja yang saya temukan di lemari pendingin, seperti kembang kol, brokoli,
buncis, sawi putih )
Bawang daun dan cabe rawit
1 sdm : saus tiram, saus tomat, saus sambal (bisa
disesuaikan dengan selera)
Tepung terigu
Garam, merica bubuk dan gula secukupnya
Cara Membuat :
![]() | |
3 langkah mudah mengolah ayam potong So Good |
- Cuci bersih ayam, lalu suir-suir agak besar. Beri taburi garam dan merica bubuk. Diamkan sebentar (sambil menyiapkan alat memasak). Kemudian lumuri tepung terigu (sambil agak diremas-remas agar tepung menempel dengan baik pada daging ayam. Goreng hingga bewarna coklat keemasan. Jadi ayam goreng crispy. Sisihkan.
![]() |
Sebaian saya pisahkan, Zidna dan Arsyad suka ayam goreng crispy dari olahan daging ayam So Good |
- Iris tipis bawang merah, bawang putih, bawang bombay lalu tumis. Setelah harum tambahkan saos tiram, saus sambal, saus tomat, air secukupnya, lalu masukkan wortel (masak sesuai selera, kalau keluarga saya sih sampai empuk agar mudah dimakan). Tambahkan garam dan gula sesuai selera. Cicipi.
- Terakhir tambahkan irisan daun bawang dan cabe rawit. Masukkan ayam goreng crispy tadi. Aduk rata. Hidangkan.
Praktis dan mudah, kan, resep olahan ayam potong ala
Moma ini? Sok atuh dicoba... Insya Allah semua sukaaa... ^_^
0 komentar
Sahabat Moma, saya akan senang sekali bila Anda berkenan menitipkan jejak pada kolom komentar.
Dimohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Bila tetap dilakukan, dengan terpaksa saya akan menghapus komentar tersebut.
Semoga silaturahmi kita terus terjaga.
Terima kasih... ^_^