Cerita yang tersisa setelah lebaran kemarin adalah anak-anak bergiliran
sakit. Termasuk Si Kecil. Ia terkena diare. Nah, anak diare ini termasuk
persoalan yang tidak bisa dianggap sepele, Mom. Tidak bagi saya. Mengapa?
Sebab, meski terlihat sepele, diare sering berakibat fatal lho.
Selain membuat repot, anak diare juga harus dijaga agar tak mengalami dehidrasi.
Sumber foto : Google
|
Penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh Rotavirus ini, memang bisa
sembuh dengan sendirinya, karena sebetulnya, diare merupakan mekanisme
pertahanan tubuh. Dengan diare, virus yang berada dalam tubuh dipaksa keluar
bersama kotoran.
Namun kita harus waspada akan bahaya dehidrasi pada anak akibat buang
air besar yang terlalu sering, dengan konsistensi feses lebih lembek dan
berair. Kita tahu, cairan merupakan kandungan terbesar yang sangat diperlukan
oleh tubuh. Hilangnya cairan tubuh akibat diare juga diikuti dengan lenyapnya kandungan
mineral atau elektrolit yang memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh.
Dalam sehari anak yang mengalami diare bisa mengeluarkan cairan kotoran
berkali-kali. Dan itu biasanya tak bisa dikendalikan dengan buru-buru
membawanya ke kamar mandi. Terbayang 'kan repotnya? Selain mengeluarkan aroma
busuk yang khas, kotoran akibat diare juga bisa berceceran di mana-mana bila
anak tidak memakai popok.
Persoalannya, terkadang mencari ukuran popok yang pas dan nyaman
dipakai anak, tidak selalu tersedia di warung dan lokasi-lokasi terdekat.
Itulah salah satu persoalan yang saya hadapi ketika Si Kecil sakit.
Ukuran tubuhnya yang besar menyebabkan saya kesulitan mencari
ukuran popok yang sesuai untuknya, sementara kesempatan untuk keluar rumah tentulah
sulit didapat. Akhirnya, dengan sangat terpaksa, saya memakaikan popok dengan
ukuran yang lebih kecil.
Andai saja ketika itu saya sudah mengenal Priceza, mungkin saya
tidak harus mengalami kerepotan seperti saat itu. Bayangkan, tanpa keluar
rumah, kita bisa mendapatkan ukuran popok yang sesuai
kebutuhan dengan harga miring dan kualitas sesuai harapan.
Ya, diare memang merepotkan, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi.
Dengan penanganan dan perhatian serius pada kondisi anak. Baik terhadap asupan
cairan pada tubuh, juga penanganan dalam mengatasi kotoran anak yang bisa
menyebabkan penularan penyakit ke seantero rumah. Ya, kita tentu tahu, bahwa
diare sangat menular. Maka, penanganan kotorannya pun tidak bisa dianggap
sepele.
Bagi saya, selain memberikan obat untuk mengurangi keluarnya kotoran
secara terus-menerus (saya selalu membawa anak ke dokter dan menghindari
penggunaan obat warung), penggunaan popok juga amat penting. Selain membantu
mengurangi kerepotan, juga bisa membantu mencegah penularan virus diare ke
anggota keluarga yang lain.
Nah, setelah Si Kecil sembuh, hmm, kayaknya saya mulai berpikir untuk
membelikannya mainan yang bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuhnya.
Permainan yang sedang in di
sekitar rumah adalah sepatu roda ! Tentu, saya akan memilih yang sesuai dengan isi kantong. ^_^
Semoga dengan sepatu roda, keseimbangan fisik Si Kecil semakin
baik dan hari-harinya menjadi lebih menyenangkan.
Sahabat Moma, semoga tulisan ini bermanfaat....
Kalau balita diare tak pakai popok memang repot. Selain kasihan juga kalau pupnya belepotan. Kalau nempel2 di kasur, kursi susah dibersihkan. Kalau nggak bersih yang ada anggota keluarga lain bisa ketularan juga.
BalasHapusBetuuuuul... Popok memang sangat membantu mengurangi kerepotan saat anak diare. Kadang yang susah nyari popok yang sesuai dengan ukuran anak.
Hapus